Banyak pasien atrial fibrilasi Indonesia masih di usia produktif 

Atrial fibrilasi (AF) merupakan salah satu jenis gangguan irama jantung yang sering terjadi di Indonesia. Gangguan ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama bagi mereka yang berusia produktif. AF terjadi ketika denyut jantung tidak teratur dan terlalu cepat, sehingga mengganggu aliran darah ke tubuh.

Menurut data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), banyak pasien AF di Indonesia masih berusia produktif, yaitu antara usia 30-60 tahun. Hal ini dapat disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, seperti pola makan yang tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, dan stres.

Pasien AF produktif seringkali mengalami gejala seperti sesak napas, nyeri dada, kelelahan, dan pusing. Gejala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kinerja kerja pasien. Selain itu, AF juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke, gagal jantung, dan komplikasi lainnya.

Untuk mengatasi AF, pasien perlu segera berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes tambahan untuk menegakkan diagnosis AF. Selain itu, pasien juga perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti mengurangi konsumsi garam, menghindari alkohol dan merokok, serta rutin berolahraga.

Pengobatan AF bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari penggunaan obat-obatan, terapi listrik (ablasi), hingga pemasangan alat pacu jantung. Penting bagi pasien AF untuk rutin kontrol ke dokter agar kondisi jantungnya termonitor dengan baik.

Dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup sehat, pasien AF di Indonesia bisa tetap menjalani kehidupan produktif dan berkualitas. Penting bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan jantung, agar dapat mencegah terjadinya gangguan irama jantung seperti AF di usia produktif. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.

Posted in: bugar