Bappeda: Perubahan perilaku pengaruhi percepatan penurunan stunting
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yakni sekitar 27,7% pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak yang mengalami gangguan pertumbuhan akibat gizi buruk.
Untuk mengatasi masalah stunting ini, Pemerintah Indonesia melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus berupaya mencari solusi yang tepat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengubah perilaku masyarakat terkait pola makan dan gizi yang sehat.
Perubahan perilaku merupakan faktor kunci dalam upaya penurunan stunting. Bappeda melakukan berbagai program penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang sehat. Dengan edukasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka.
Selain itu, Bappeda juga menggalakkan program pemberian makanan tambahan kepada anak-anak yang rentan mengalami stunting. Program ini dilakukan melalui posyandu dan pelayanan kesehatan di tingkat desa atau kelurahan. Dengan memberikan tambahan gizi kepada anak-anak yang membutuhkan, diharapkan dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting di Indonesia.
Selain itu, Bappeda juga bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan organisasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang sehat. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan upaya penurunan stunting dapat berjalan lebih efektif dan cepat.
Perubahan perilaku masyarakat memang tidak mudah, namun dengan edukasi yang terus menerus dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan masyarakat dapat mulai mengubah pola makan dan gaya hidup mereka sehingga dapat mengurangi angka stunting di Indonesia. Bappeda tetap optimis bahwa dengan kerjasama dan komitmen bersama, percepatan penurunan stunting dapat tercapai dan generasi masa depan dapat tumbuh dengan sehat dan berkualitas.