Kafein adalah zat yang sering ditemukan dalam kopi, teh, minuman bersoda, dan cokelat. Meskipun kafein dapat memberikan energi tambahan, namun penting bagi ibu hamil untuk membatasi asupan kafein mereka.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil sebaiknya membatasi asupan kafein mereka hingga kurang dari 200 miligram per hari. Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology, asupan kafein yang tinggi selama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
Selain itu, kafein juga dapat menembus plasenta dan mencapai bayi dalam kandungan. Hal ini dapat menyebabkan bayi mengalami peningkatan detak jantung, kesulitan tidur, dan bahkan meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Untuk itu, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan asupan kafein mereka. Sebagai referensi, satu cangkir kopi mengandung sekitar 95 miligram kafein, satu cangkir teh mengandung sekitar 47 miligram kafein, dan satu kaleng minuman bersoda mengandung sekitar 33 miligram kafein.
Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk memperhatikan sumber kafein lainnya, seperti obat-obatan, suplemen, dan makanan atau minuman yang mengandung kafein. Jika masih merasa ragu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan ibu hamil tersebut.
Dengan membatasi asupan kafein, ibu hamil dapat membantu menjaga kesehatan diri sendiri dan bayi dalam kandungan. Jadi, jangan ragu untuk memperhatikan asupan kafein Anda selama kehamilan demi kesehatan Anda dan bayi yang sedang dikandung.