Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi yang umum terjadi pada pria, terutama pada mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Infeksi saluran kemih bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan beberapa di antaranya bisa meningkatkan risiko terjadinya ISK pada pria.
Salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko ISK pada pria adalah gaya hidup yang kurang sehat. Konsumsi alkohol secara berlebihan, merokok, dan kurangnya olahraga bisa melemahkan sistem imun tubuh dan membuat pria lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih. Selain itu, kebiasaan menahan buang air kecil terlalu lama juga bisa meningkatkan risiko ISK karena bakteri yang biasanya terdapat di saluran kemih bisa berkembang biak dengan cepat.
Faktor lain yang bisa meningkatkan risiko ISK pada pria adalah adanya gangguan pada saluran kemih, seperti pembesaran prostat atau batu ginjal. Pembesaran prostat bisa menyebabkan kesulitan buang air kecil sehingga urine bisa tertahan di dalam saluran kemih dan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Sementara itu, batu ginjal bisa menyebabkan sumbatan pada saluran kemih dan menyebabkan infeksi.
Selain itu, aktivitas seksual yang tidak sehat juga bisa menjadi faktor risiko ISK pada pria. Hubungan seksual yang tidak aman atau sering berganti pasangan seksual bisa meningkatkan risiko terpaparnya bakteri yang bisa menyebabkan ISK. Selain itu, penggunaan alat kontrasepsi yang tidak higienis juga bisa menyebabkan infeksi pada saluran kemih.
Untuk mencegah terjadinya ISK pada pria, penting untuk menjaga kebersihan saluran kemih dengan cara membersihkan daerah genital secara rutin dan menghindari kebiasaan menahan buang air kecil terlalu lama. Selain itu, pria juga disarankan untuk menghindari gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Jika pria memiliki gangguan pada saluran kemih, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat guna mencegah terjadinya ISK. Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan saluran kemih, risiko terjadinya ISK pada pria bisa diminimalkan.