Stasiun Kereta Api Bandung merupakan salah satu stasiun kereta api tertua yang berada di kota Bandung, Jawa Barat. Stasiun ini memiliki sejarah panjang dan berbagai peristiwa penting dalam perkembangannya.
Stasiun Kereta Api Bandung pertama kali dibangun pada tahun 1884 oleh pemerintah Hindia Belanda. Stasiun ini merupakan salah satu dari tiga stasiun kereta api tertua di Indonesia, bersama dengan Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Cirebon. Dengan desain arsitektur kolonial Belanda yang khas, stasiun ini memiliki ciri khas bangunan berwarna putih dengan atap merah yang menonjol.
Selama masa penjajahan Belanda, Stasiun Kereta Api Bandung menjadi salah satu jalur transportasi utama yang menghubungkan Bandung dengan kota-kota lain di Jawa Barat. Stasiun ini juga menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah penting, seperti saat Bandung menjadi pusat pertemuan Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955.
Seiring berjalannya waktu, Stasiun Kereta Api Bandung mengalami berbagai renovasi dan perbaikan untuk menjaga keberlangsungan operasionalnya. Pada tahun 2016, stasiun ini mengalami pemugaran besar-besaran yang dilakukan oleh PT KAI (Persero) sebagai upaya untuk memperbaiki fasilitas dan infrastruktur stasiun.
Hingga saat ini, Stasiun Kereta Api Bandung tetap menjadi salah satu stasiun kereta api tersibuk di Jawa Barat dan menjadi pintu gerbang utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kota Bandung dan sekitarnya. Dengan fasilitas yang modern dan layanan yang prima, stasiun ini terus berusaha memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan aman bagi para penumpangnya.
Sejarah Stasiun Kereta Api Bandung yang panjang dan beragam menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah dan perkembangan transportasi kereta api di Indonesia. Dengan keberadaannya yang tetap kokoh dan berfungsi dengan baik, Stasiun Kereta Api Bandung terus menjadi salah satu simbol penting dalam kehidupan masyarakat Bandung dan sekitarnya.