Siasat mengatasi “doom spending” menurut psikolog
“Doom spending” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebiasaan pengeluaran yang tidak terkontrol dan berlebihan, yang seringkali membuat seseorang merasa menyesal setelahnya. Kebiasaan ini bisa berdampak negatif pada keuangan, kesehatan mental, dan hubungan sosial seseorang.
Menurut psikolog, ada beberapa siasat yang dapat dilakukan untuk mengatasi “doom spending” dan mengubah kebiasaan menjadi lebih positif dan sehat. Pertama-tama, penting untuk menyadari motif di balik keinginan untuk berbelanja berlebihan. Apakah itu untuk memenuhi kebutuhan emosional, mencari pengakuan dari orang lain, atau sekedar untuk mengisi waktu luang?
Setelah menyadari motif tersebut, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi pola perilaku yang memicu “doom spending”. Apakah itu terjadi ketika stres, bosan, sedih, atau bahkan senang? Dengan mengetahui pola tersebut, seseorang dapat lebih mudah menghindari situasi-situasi yang memicu keinginan untuk berbelanja berlebihan.
Selain itu, penting pula untuk membuat rencana keuangan yang jelas dan realistis. Dengan memiliki anggaran yang terstruktur, seseorang dapat lebih mudah mengontrol pengeluaran dan menghindari “doom spending”. Selain itu, penting juga untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan yang sesungguhnya, agar seseorang tidak tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
Terakhir, penting untuk memiliki dukungan sosial yang kuat dalam mengatasi “doom spending”. Berdiskusi dengan keluarga, teman, atau bahkan psikolog dapat membantu seseorang untuk mengatasi kebiasaan buruk ini dan mendukung perubahan positif dalam mengelola keuangan.
Dengan mengikuti siasat-siasat di atas, seseorang dapat mengatasi “doom spending” dan mengubah kebiasaan pengeluaran yang tidak sehat menjadi lebih positif dan terkontrol. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca yang sedang menghadapi masalah serupa.